Kamis, 21 Januari 2016

Review Penginapan di kota 'The Spirit of Java'

Solo merupakan kota yang sering saya kunjungi ketika berlibur, karena kota ini adalah tempat tinggal bude (kakaknya mama). Bude tinggal di daerah Mojosongo tepatnya di Perumahan Pelangi Raya dekat daerah ring road. Daerah disana termasuk dalam daerah dataran tinggi, jadi tidak pernah terkena banjir. Saya juga betah selama disana karena udaranya sejuk. 

Dalam masa penelitian studi pustaka berkaitan dengan skripsi mengharuskan saya untuk pergi ke kota Solo demi menambah daftar referensi sambil liburan. Untuk pertama kalinya juga saya bermalam di sebuah penginapan karena saya mengajak teman, (sungkan bermalam di rumah bude) hehehe. Sebelumnya saya searching dulu hotel maupun kos harian di Solo tetapi tidak ada yang cocok. Akhirnya, saya memutuskan untuk mencari penginapan secara langsung disana. Nah, kali ini saya akan berbagi informasi dan me-review penginapan yang saya tempati selama di Solo. 

Setelah sampai di Stasiun Balapan Solo, saya langsung mencari penginapan yang tentunya pas di ongkos. Saya mencoba tidak tertarik dengan tawaran taxi maupun becak (berusaha menghemat). Saya berjalan kaki mencari penginapan di sekitar stasiun untuk sementara beristirahat. Di sekitar stasiun banyak sekali hotel dan motel, tetapi saya tidak tertarik. Mata saya tertarik dengan arah panah yang bertuliskan TWIN STAR. Saya menduga tulisan itu adalah tulisan yang mengarah ke penginapan. Saya ikuti saja arah panah itu dengan berjalan kaki sambil membawa koper dan bawaan saya lainnya. Berjalan kaki sekitar 15 menit dari stasiun akhirnya saya sampai di TWIN STAR

TWIN STAR APARTMENT & RESTO, merupakan penginapan yang cukup berkelas bagi saya. Meskipun letak apartment ini di dalam gang, tetapi bangunan ini relatif sangat luas. Pandangan awal saya dengan penginapan satu ini jatuh karena bangunannya yang cukup luas, tenang (karena letak di dalam gang), dikelilingi tanaman sehingga sejuk, dan bersih. Tarif apartment ini cukup murah hanya Rp 250.000/malam/kamar untuk 2 orang. 

Halaman parkir depan 'TWIN STAR' pada sore hari.

Suasana 'TWIN STAR' malam hari (tampak depan).

Review Kondisi Kamar TWIN STAR Apartment & Resto

Pada waktu check in, pelayanannya sangat ramah dan cepat.  Saya memilih kamar yang berada di bawah dekat dengan halaman parkir agar memudahkan saya untuk keluar masuk kamar. Kamar yang dipilihkan oleh petugas waktu itu adalah kamar 102. Selain itu, apartment ini tidak ada lift. Kamar yang berada di lantai atas menggunakan tangga. Jadi, sangat cocok bagi teman-teman yang memang ingin diet (hehehe).   

Setelah masuk ke kamar ini, saya langsung suka. Karena saya tidak menyangka fasilitas dengan harga cukup terjangkau mendapatkan fasilitas yang cukup lengkap.

Fasilitas Kamar :
  • Kamar luas (lantai keramik putih)
  • Kamar mandi dalam (Shower dengan hot&cold water, Closet, Shampo&Soap, Tisu gulung)
  • Bed Single (cukup utk 2 orang)
  • Wastafel lengkap dengan cermin 
  • Meja+kursi rias lengkap dengan cermin
  • Lemari gesek (di dalam terdapat 3 pcs hanger) 
  • TV Flat
  • AC
  • Handuk 2 pcs
  • WiFi gratis (user dan password terlekat di cermin dalam kamar)
  • 3 stop kontak


Suasana kamar jika lampu tengah dimatikan

Selain itu, disini juga terdapat resto mini. Tarif makanan maupun minumannya relatif murah. Pada waktu itu, saya mencoba memesan teh hangat, milk ice blueberry dan jamur crispy hanya dengan merogoh kocek 25 ribu-an, murah banget kan.

Kamar yang saya inapin terletak di belakang.



Bagi kalian yang ingin menginap di Solo, silahkan mencoba booking apartment ini. Saya sangat puas dengan pelayanan fasilitas apartment ini, pelayannya sangat ramah dan sopan. Silahkan datang dan coba rasakan kenyamanan TWIN STAR, alamat di Jl.Natuna No.4, Telp:0271-648738.

Keterangan : 
  • Harga Rp 250.000 merupakan harga per Januari 2016.
  • Lokasi dekat dengan LUWES Mall, Stasiun Balapan Solo, Pasar Legi dan Istana Mangkunegaran. 

Sumber : dokumentasi pribadi


Sabtu, 21 November 2015

Bubur Srintil. Chef Tia


BUBUR SRINTIL
By : Septia Ariani

Bahan :
  • 1/4 kg tepung ketan putih (merk rosebrand)
  • Air secukupnya
  • Garam secukupnya
Bahan Kuah :
  • 4 buah gula merah (iris)
  • 2 lembar daun pandan
  • 700 ml air
  • 5 sdm tepung ketan (cairkan)
Kuah Santan :
  • 200 ml santan
  • 1 lembar daun pandan
  • Garam secukupnya
Cara Membuat :
  1. Adonan : campurkan tepung ketan,garam, dan air secukupnya. Uleni pakai tangan hingga tidak lengket.
  2. Setelah adonan jadi, bentuk bulat2 atau sesuai selera. Sisihkan ke wadah yang ditaburkan tepung ketan agar tidak lengket.
  3. Kuah : masak air ke dalam panci hingga mendidih. Setelah mendidih masukkan daun pandan, gula merah dan air. Aduk sampai larut.
  4. Masukkan satu per satu adonan yg sudah dibentuk tadi ke dalam kuah gula merah. Setelah adonan terlihat mengambang, masukkan cairan tepung ke dalam kuah. Aduk rata sampai mendidih dan kental. Matikan.
  5. Santan : masak santan dan tambahkan garam secukupnya.

Sajikan bubur dengan pelengkap santan gurih. Jadi 8 porsi mangkok kecil.

Jumat, 20 November 2015

Skincare untuk Kulit Berminyak

Kulit berminyak ? Kulit berjerawat? 
Nih, saya ada solusinya. 

Teman-teman yang sedang mengalami kulit jerawat atau berminyak, jangan biarkan begitu saja. Rawatlah kulitmu setidaknya sehari dua kali untuk meminimalisir kandungan minyak yang ada di wajah. Skincare Love Nature Tea Tree dari Oriflame sudah terbukti dapat memperkecil kandungan minyak di wajah. Saya juga sudah membuktikannya. 


  1. Cleansing Gel. Membantu membersihkan kulit berminyak dari kotoran, make-up, dan sebum berlebih, serta mengurangi munculnya noda tanpa mengeringkan kulit.
  2. Cleansing Wipes. Membantu mengangkat make-up, kelebihan minyak, dan kotoran lain secara lembut.
  3. Face Toner. Membantu pori-pori terasa kencang dan kulit tidak mengilap.
  4. Face Lotion. Membantu menjaga keseimbangan kulit berminyak dengan kelembaban ringan. 
Skincare Love Nature Tea Tree dari Oriflame membuat kulit Anda terasa segar dan kembali seimbang. Rasakan kulit cantik dan bebas kilap. Let's Beauty with Oriflame :)

Senin, 16 November 2015

“Pemahaman Peran Pengobatan Nusantara dalam Naskah Kuno Bagi Kesehatan Bangsa”

Khasiat Pengobatan Nusantara dalam Naskah Kuno
Jawa, Bali, Madura, Kalimantan

            Untuk mendapatkan keadaan sehat pada zamannya waktu itu , setiap suku bangsa memiliki cara mengatasai masalah kesehatan. Dalam peninggalan tertulis, mereka mengatasinya dengan bahan alam, yaitu tumbuhan, hewan, dan mineral. Bahan alam tersebut lebih dikenal dengan nama ‘jamu’ sebagai obat asli dari Indonesia.
            Salah satu langkah penting untuk memperkuat dukungan pemakaian jamu adalah dengan kajian ilmiah ramuan jamu yang berasal dari berbagai suku di Indonesia. Kajian dilaksanakan melalui penelusuran naskah kuno, penggalian ramuan, dan telaah.
            Ramuan jamu asal Pulau Jawa dipelajari dari peninggalan tertulis dimana ditulis oleh Raja maupun orang yang membaktikan hidupnya semasa kejayaan para raja. Ramuan jamu asal Madura dipelajari dari peninggalan catatan tertulis. Ramuan jamu asal Bali dipelajari dari dokumen catatan tertulis pada daun lontar. Sedangkan jamu dari Kalimantan juga dipelajari dari dokumentasi tertulis.  

Dosis, Aturan dan Cara Pakai, Cara Pembuatan
            Ramuan jamu pada zamannya mempunyai ketentuan dosis dan aturan pakai. Pada zamannya ukuran berat dan jumlah dikenal dengan sebutan ketheng, selembar, sathekem, butir, iris, sadriji, punggel. Ada pula yang tidak mencantumkan ukuran dan jumlah, hanya aturan dan cara pakai yang sederhana, misalnya :
Kadhêplok kaliyan toya nuntên dipunpêrês, pêrêsanipun dipunombe ing wanci enjing
(ditumbuk bersama air, diperas, dan air perasan diminum pada pagi hari).


Dalam hal tersebut, Perpustakaan Nasional harus menyediakan berbagai transkripsi dan translasi naskah kuno untuk memudahkan pengguna jasa dalam berbagai tujuan. Naskah sangat penting diperlukan untuk membuka cakrawala kerjasama antara berbagai disiplin ilmu secara lebih luas.


Karya : Prof. Dr. Mangestuti Agil, MS., Apt

Editor : Septia
Sumber : dokumen pribadi

Surat Penawaran Produk

MEUTIA BORDIR
Perum.Palm Putri Q-26, RT 07 RW 03, Candi-Sidoarjo
Telp. (031) 8061934/80613344, email : septiadaffa@gmail.com
 


No       : 01/I/05-2015                                                                      Sidoarjo, 18 Mei 2015
Hal      : Penawaran Produk
Lamp.  : 1 Berkas Proposal

Kepada :
Pimpinan MAROM Hotel & Resort
Jl. Soekarno-Hatta No. 2-5 A,
Jakarta

Dengan hormat,
            Kami dari Meutia Bordir adalah perusahaan yang bergerak di bidang bordir. Beraneka bentuk bordir dan koleksi yang kami miliki. Beberapa perusahaan di Jawa Timur sudah memakai produk seragam bordir yang kami rancang. Harga terjangkau dan kualitas terjamin.
            Dengan surat ini kami bermaksud menawarkan produk bordir, yaitu salah satunya adalah seragam bordir. Bahan seragam bordir dibuat dengan kualitas bahan yang bagus dan harga terjangkau. Kami membuat penawaran khusus kepada MAROM Hotel & Resort yang sudah tertera di proposal.
            Demikian penawaran produk kami. Kami mengucapkan terimakasih atas kerjasamanya.


MEUTIA BORDIR GROUP

Problematika Bahasa Indonesia dalam Sintaksis : Bentuk-bentuk Kalimat Minor

1.
Kalimat minor
:
Awas licin

Kalimat utuh
:
Pengunjung dimohon jalan dengan hati-hati karena lantai licin.
2.
Kalimat minor
:
Dilarang merokok

Kalimat utuh
:
Mahasiswa dilarang merokok di dalam fakultas.
3.
Kalimat minor
:
Hati-hati, jalan rusak

Kalimat utuh
:
Pengendara motor diharap berhati-hati karena jalan sedang rusak.
4.
Kalimat minor
:
Dilarang parkir

Kalimat utuh
:
Mahasiswa dilarang parkir disini karena tempat parkir khusus dosen FIB.
5.
Kalimat minor
:
Awas copet

Kalimat utuh
:
Pengunjung diharap berhati-hati karena banyak copet.
6.
Kalimat minor
:
Dilarang masuk

Kalimat utuh
:
Selain petugas rumah sakit dilarang masuk ke dalam ruang laboratorium.
7.
Kalimat minor
:
Perhatian, dilarang berenang !

Kalimat utuh
:
Pengunjung dilarang berenang di pantai karena ombak besar.
8.
Kalimat minor
:
Mohon antri!

Kalimat utuh
:
Pembeli dimohon untuk antri yang tertib.



Kalimat Seruan.

1.
Diam!
:
Kalimat seruan tersebut diujarkan ketika orangtua sedang marah kepada anaknya.
2.
Silahkan duduk
:
Kalimat seruan tersebut diujarkan ketika dosen mempersilahkan mahasiswanya untuk duduk pada saat konsultasi.
3.
Astaga!
:
Kalimat seruan tersebut diujarkan ketika seseorang lupa membawa sesuatu.
4.
Wah!
:
Kalimat seruan tersebut diujarkan ketika seseorang terkagum melihat sesuatu yang indah.
5.
Alhamdulillah!
:
Kalimat seruan tersebut diujarkan ketika seseorang mendapat nilai A.
6.
Hai!
:
Kalimat seruan tersebut diujarkan ketika seseorang menyapa temannya.
7.
Sudah siap!
:
Kalimat seruan tersebut diujarkan ketika pembawa acara bertanya kepada peserta lomba yang akan tampil.
8.
Kerjakan!
:
Kalimat seruan tersebut diujarkan ketika pimpinan perusahaan menyuruh karyawannya mengerjakan sesuatu pekerjaan.
9.
Halo!
:
Kalimat seruan tersebut diujarkan ketika seseorang menjawab telepon.
10.
Masuk!
:
Kalimat seruan tersebut diujarkan ketika seorang pimpinan mempersilahkan karyawan masuk ke dalam ruangannya.

Problematika Bahasa Indonesia : Perubahan Fonestemik Kata dalam Bahasa Jawa

1
Ualot
21
Buetah
41
Guelo
2
Uambles
22
Cuangkem
42
Luesu
3
Puedes
23
Uenek
43
Buoros
4
Uenak
24
Puinter
44
Puegel
5
Uapik
25
Uadoh
45
Luemes
6
Uadem
26
Guatel
46
Puinter
7
Puanas
27
Guanteng
47
Guoblok
8
Uadoh
28
Uasin
48
Uasin
9
Uajur
29
Luemu
49
Uanget
10
Uakas
30
Uireng
50
Uapik
11
Uambu
31
Kuabeh
51
Uangel
12
Uamis
32
Luandep
52
Kuabeh
13
Uangker
33
Muacet
53
Uabot
14
Uanjlok
34
Puengen
54
Luoro
15
Uanyeb
35
Sueger
55
Kuereng
16
Kuesel
36
Uapik
56
Puadang
17
Uatos
37
Suabar
57
Puait
18
Uayu
38
Kualem
58
Mbuetik
19
Buangir
39
Kuasar
59
Kuebek
20
Buengkok
40
Nuangis
60
Ruesik


Sumber : dokumen pribadi